Swarasultra.id, Kendari – Self-Regulatory Organization (SRO) Pasar Modal Indonesia yang terdiri dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), menegaskan bahwa investasi pasar modal di Indonesia, termasuk di Sulawesi Tenggara, terjamin aman dan terlindungi. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Media Gathering bersama wartawan di salah satu hotel di Kendari pada Kamis (18/9/2025), sebagai penutup rangkaian sosialisasi pasar modal di daerah.
Kepala BEI Sultra, Bayu Saputra, menyampaikan bahwa pasar modal Indonesia dikelola dengan sistem berlapis yang melibatkan banyak pemangku kepentingan.
“Ada OJK, BEI, KSEI, KPEI, hingga Indonesia SIPF yang berperan memastikan keamanan dan transparansi. Dengan sistem perlindungan berlapis ini, masyarakat tidak perlu ragu untuk berinvestasi karena berada di tempat yang benar,” ujar Bayu.
Ia menambahkan, jumlah investor pasar modal di Sulawesi Tenggara telah mencapai sekitar 100 ribu. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan signifikan dibanding tahun sebelumnya.
“Antusiasme terbesar datang dari mahasiswa dan pelajar. Generasi muda memiliki akses informasi yang cepat, sehingga pertumbuhan investor di kelompok ini sangat tinggi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Unit Layanan Pelanggan PT. KSEI, Abdul Azis Albakkar, menuturkan bahwa secara nasional jumlah investor telah menembus lebih dari 18 juta Single Investor Identification (SID), dengan pertumbuhan rata-rata di atas 10 persen setiap tahun.
“Alhamdulillah, capaian ini sangat menggembirakan. Jumlah investor yang terus bertambah menandakan pasar modal semakin dipercaya oleh masyarakat, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” ungkap Abdul Azis.
Menurutnya, perlindungan investor menjadi prioritas utama SRO. “Pertumbuhan yang besar harus diimbangi dengan perlindungan. Jangan sampai banyak investor tapi tidak terlindungi. Karena itu, peran SRO adalah memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam berinvestasi,” tambahnya.
Kegiatan Media Gathering di Kendari ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara SRO, OJK, media, dan galeri investasi untuk memperkuat literasi pasar modal. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan masyarakat Sultra semakin percaya diri berinvestasi dan mampu mengelola portofolio sesuai tujuan serta profil risiko masing-masing. (Red)